Gallery ku dengan sang kekasih... seorang kekasih yang habis habisan aku perjuangkan hingga aku harus memulai semuanya dari bawah bahkan dari titik terendah dan terhina...
memang benar kata pepatah ketika cinta harus diuji ketika laki laki memiliki segalanya dan wanitanya berposisi yang dibawah... dan ketika wanita harus diuji ketika laki laki berposisi dibawah dan wanitanya sedang naik diatas...
rasanya gerah dan nyesek memang di dalam hati, tapi itulah yang aku alami... setelah 3 tahun proses pacaran dan tunangan yang ternyata bukan menjadi arti apa apa bagi dirinya... ketika dia terjatuh aku coba untuk menenangkannya dengan berbagai daya upaya yang aku miliki... ketika dia dihina aku mencoba merealisasikan apa yang dia impikan dalam rumah tangga kecil kita kelak... tapi ketika aku yang terjatuh ternyata semua berbeda dan semuanya hanyalah angan angan semu semata...
memang waktu itu aku membeli rumah saat masih berpacaran dengan dia tak lain untuk membangun rumah tangga kita berdua kedepannya, rumah yang sering kita gunakan sebagai tempat istirahat kita bersama ketika masih pacaran dulu... perjuangan kita mengejar mimpi kita mencapai galar sarjana terwujud dan kita mencoba ikut tes CPNS di luar kota hingga harus menginap dan saling mensupport ternyata luntur ketika kita menikah, dia merasa kurang dan kurang atas apa yang ada dalam diriku...
dan dia selalu meminta suatu hal atas dasar omongan yang masuk padanya... hingga pada saat itu aku sampai pada titik terendah dalam hidupku... saya mencoba untuk mendapatkan uang yang lebih dengan cara investasi dan gagal, keadaan ini merembet ke kehidupanku yang lain bahkan aku hampir terpenjara karena bisikan bisikan tersebut dalam pikiranku hanya uang uang dan uang... seolah memang Tuhan menguji cinta kita dengan sebuah kesialan dan kehinaan di dalam awal awal pernikahan kita...
saya seperti orang yang linglung dan lupa diri, hingga akhirnya keluargaku mengantarkan aku berobat ke berbagai tempat untuk kesembuhanku... tubuh yang menjadi kurus, aura tak bersinar lagi dan ini kualami sampai akhirnya aku menemukan seorang guru sekaligus kiyai dan sekaligus dalang yang mengangkat aku sebagai anaknya, beliau memotivasi diriku untuk bangkit dan menyembuhkanku dari gangguan magic... entah dari mana asalnya saya coba untuk melupakan semuanya dan mencoba untuk bangkit menatap masa depan...
aku bersumpah pada diriku sendiri bahwa aku harus sukses, aku harus menjadi orang bener, aku harus menjadi orang mulia, aku harus punya usaha yang bisa mempekerjakan banyak orang, aku harus punya perusahaan yang bisa saya gunakan untuk beramal... aku mencoba tidak memikirkan apa itu cinta lagi, entah apa rasanya masih sakit dan rasanya cinta ini sudah beku...
aku punya kepinginan jika nanti aku berhasil aku ingin mengumrohkan keluargaku dan keluarga Fitri Windiyanti, entah kapan ini terjadi tapi itu adalah janji yang akan aku pegang selama aku masih bisa memenuhinya... aku yakin ini seolah hanya sebuah bualan belaka.. tapi jauh dalam lubuh hati dan fikiranku, keyakinan bahwa ini akan terjadi jauh lebih besar... bahwa suatu saat kelak aku harus punya perusahaan, punya rumah impian, punya mobil impian dan bisa mewujudkan mimpi mimpiku tersebut...
Entah suatu saat kelak Fitri Windiyanti adalah jodoh sejatiku yang Allah akan pertemukan dan jodohkan denganku lagi setelah Allah melurushkan dan mengangkat derajatku, atau mungkin ada cinta yang lain yang lebih baik yang lebih solihah dan lebih segala galanya dari dia saya tidak tau... yang saya tau saat ini saya hanya bisa berfokus untuk memperbaiki kehidupanku, meskipun aku harus berjuang sendirian dalam fase rendah dan hinaku ini...
0 Response to "Kutuliskan Ceritaku dengan Fitri Windiyanti sebagai saksi bisu diaryku suatu saat nanti"
Posting Komentar