Wanita-wanita yang tidak boleh dinikahi

Kisah cinta kadang tak selamanya indah. bagi mereka yang tidak memiliki garis keturunan yang sama akan terbebas dari masalah untuk menikah. Tapi, bagi mereka yang terlibat kisah cinta tetapi memiliki garis keturunan yang sama pasti merasakan kebimbangan untuk melangkah. Kisah seperti ini terkadang banyak terjadi di lingkungan sekitar kita terutama bagi daerah yang terpencil maupun bagi mereka yang memiliki keluarga terpisah. Mungkin terdengar sangat gampang untuk mengatasi masalah tersebut. Tapi ini masalah cinta, masalah yang memiliki keterkaitan dengan hati. Tuhan pun mengerti dan telah menuliskannya sebagaimana telah disebutkan dalam surat berikut ini :

Dan janganlah kamu menikahi perempuan-perempuan yang telah dinikahi oleh ayahmu, kecuali (kejadian) pada masa yang telah lampau. Sesungguhnya perbuatan itu sangat keji dan dibenci dan seburuk-buruk jalan (yang ditempuh). (Qs. An-Nisa : 22)

Diharamkan atas kamu ibu-ibumu; anak-anakmu yang perempuan ; saudara-saudaramu yang perempuan, saudara-saudara bapakmu yang perempuan; saudara-saudara ibumu yang perempuan; anak-anak perempuan dari saudara-saudaramu yang laki-laki; anak-anak perempuan dari saudara-saudaramu yang perempuan; ibu-ibumu yang menyusui kamu; saudara perempuan sepersusuan; ibu-ibu isterimu ; anak-anak isterimu yang dalam pemeliharaanmu dari isteri yang telah kamu campuri, tetapi jika kamu belum campur dengan isterimu itu , maka tidak berdosa kamu mengawininya; isteri-isteri anak kandungmu ; dan menghimpunkan dua perempuan yang bersaudara, kecuali yang telah terjadi pada masa lampau; sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.(QS. An-Nisa : 23)

Sebenarnya siapa saja yang tidak boleh untuk dinikahi yang masih memiliki hubungan keluarga ? berikut ini adalah 12 wanita yang terlarang untuk dinikahi.

1. Ibu Kandung

Ibu kandung adalah ibu yang telah melahirkan kita. Tapi kata ibu disini tidak terbatas kepada ibu yang melahirkan kita saja, tapi berlaku ke atas yaitu ibu dari ibu yang melahirkan kita (nenek) dan ibu dari nenek tersebut.

2. Ibu Tiri

Ibu tiri adalah ibu yang tidak melahirkan kita tapi telah dinikahi dan digauli oleh ayah kita. Jika ibu tiri telah menjadi janda dari ayah kita, maka hukumnya haram untuk putra tirinya menikahi ibu tiri.

3. Anak Perempuan

Anak perempuan disini adalah anak kandung dan anak perempuan yang dilahirkan oleh anak kandung perempuan kita (cucu perempuan) dan seterusnya.

4. Saudara Perempuan

Saudara perempuan yang dimaksud bisa saja saudara perempuan sekandung, sebapak atau seibu

5. Saudara Ibu / Ayah yang Perempuan

Saudara ibu yang perempuan atau saudara ayah yang perempuan dan masih satu kakek atau nenek kita yang biasa kita panggil dengan kata budhe atau tante / bulek.

6. Anak Perempuan dari Saudara (Keponakan)

Anak perempuan ini biasa kita sebut dengan keponakan yang terlahir dari saudara perempuan atau saudara laki-laki yang kita miliki (Satu orang tua dengan kita)

7. Ibu / Wanita yang pernah menyusui kamu

Ibu yang bukan menjadi ibu kandungmu tapi pernah memberi air susunya kepadamu (ASI), maka akan menjadi haram hukumnya jika kamu menikah dengan anak dari wanita tersebut. Ada juga kesepakatan para ulama bagi mereka yang mendapatkan minimal 5 kali penyusuan dari ibu tersebut dan bersifat mengenyangkan (susu sebagai makanan pokok bayi / anak dibawah usia 5 tahun)

8. Saudara perempuan sepersusuan

Saudara perempuan atau orang lain yang lahir dari ibu yang pernah menyusui kamu di saat balita.

9. Ibu Istri (Mertua)

Mertua adalah orang tua yang datang dari hubungan pernikahan. Seandainya terjadi perceraian antara suami istri, maka laki-laki tersebut diharamkan menikah dengan ibu mertuanya selamanya sejak anaknya sah menjadi istri kecuali sang istri belum pernah kamu nafkahi secara batin (belum pernah kamu campuri), maka dibolehkan. Akan tetapi guna menjaga kebaikan bersama sebaiknya hal tersebut tidak dilakukan meskipun anaknya belum pernah dicampuri.

10. Anak Istri yang ibunya telah di gauli (Anak Tiri)

Anak tiri adalah anak yang dibawa oleh pasangan kita dari suami terdahulu, hukumnya hampir sama dengan ibu mertua.

11. Istri anak kandung (Menantu)

yang dimaksud anak kandung adalah anak yang asli terlahir dari suami istri tersebut dan bukan anak adopsi atau anak angkat. Jika anak angkat, maka tidak dilarang untuk menikahi bekas istrinya. Tapi dilarang jika menantu tersebut adalah bekas istri anak kandung kita.

12. Berpoligami dengan perempuan kakak beradik

Berpoligami dengan kakak beradik dari orang tua yang sama, maupun sepersusuan tidak diperbolehkan kecuali telah meninggal salah satu dari mereka yang menjadi istri kita terdahulu (Turun Ranjang atau Naik Ranjang). Artinya kita tidak boleh berpoligami atas keduanya ketika mereka sama-sama masih hidup.

Mungkin ada beberapa orang yang sebenarnya keberatan dengan pendapat tersebut, Tapi Tuhan menciptakan aturan seperti itu bukan tidak memiliki sebab yang jelas bagi hambanya. Mungkin dari segi Silsilah, Kesehatan atau Hubungan baik antar keluarga perlu dijaga dan cara menjaganya adalah dengan membatasi aturan pernikahan dengan tidak menikah dengan orang-orang yang telah disebutkan diatas.

 Cerita Cinta Pencerminan Sebuah Cinta Terlarang

Pernah ada acara serial televisi yang diangkat dari kisah nyata yang sebenarnya sangat bagus untuk kita ambil pelajarannya. Kisah itu bercerita mengenai seorang laki-laki yang senang mempermainkan wanita dengan menikahi satu wanita ke wanita yang lainnya. Istri pertama sah dicampakan begitu saja, karena penikahan di usia muda serta keinginan sang laki-laki untuk hidup bebas. kehidupan bebas tersebut yang membuat laki-laki ini sering mabuk-mabukan dan gonta-ganti istri dengan cara nikah siri. Sebagai preman yang berkuasa di suatu wilayah memang tidak sulit baginya untuk mencari wanita yang dia sukai. Dan sebenarnya orang tua wanita tersebut melarangnya untuk menikah dengan pemuda ini.

Suatu saat wanita pertama yang menjadi istrinya mempunyai anak dan hidup tidak bersama suaminya tersebut lalu kembali ke orang tuanya yang dulu tidak merestuinya dalam penikahan. Cinta kasih yang ibu berikan bisa membesarkan anaknya tersebut, tapi suatu ketika sang ibu menderita penyakit hingga menyebabkan ia meninggal dan anak perempuan yang cantik dirawat oleh kakeknya hingga anak perempuan cantik tersebut tumbuh menjadi seorang perawan yang cantik dan menjadi primadona desa di kampungnya.

Kembali ke kampung sebelah ternyata ayahnya mendapat hidayah besar hingga akhirnya menjadi orang yang baik. Tetapi, dia tidak memiliki pasangan karena semua pasangan yang telah dinikainya secara sirih hanya mengincar hartanya. Sekarang laki-laki tersebut jatuh miskin dan tidak lagi menjadi preman karena pernah dikroyok masyarakat yang sudah muak dengan tingkahnya. Dia pun bekerja halal secara serabutan dan mulai menata kehidupannya untuk menjadi lebih baik.

Suatu ketika laki-laki itu menemukan seorang gadis yang ketika dia dekat dengannya dia merasa jantungnya berdebar-debar merasa wanita tersebut adalah wanita yang cocok baginya. Akhirnya mereka menikah dan memulai hidup berumahtangga. Apa yang terjadi? kehidupan mereka berdua sangat bahagia dan mulai berkeinginan untuk memiliki anak. Akhirnya sang istri hamil, tapi ujian selalu menerpa, istrinya setiap hamil megalami keguguran. Pada hamil ketiga, sang istri berhasil mempertahankan hingga usia yang 7 bulan tapi terjadi hal yang tidak dinginkan. Bayi yang dikandung harus di sesar dan meninggal. Menerima kenyataan tersebut sang suami menanyakan ke dokter apa penyebabnya hingga berkali-kali mereka berdua hampir memiliki anak tidak pernah bisa baik.

Dokter menceritakan penyebabnya dan salah satunya adalah jika anak dan orang tuanya sendiri menikah, hal ini bisa menyebabkan prematur, kegururan, ataupun terlahir cacat. Lalu laki-laki ini teringat anaknya yang dibawa sang istri yang kemungkinan usinanya sama dengan wanita yang menjadi istrinya saat ini. Akhirnya suami minta untuk dilakukan tes DNA dan positif ada kesamaan DNA. Tidak putus disini saja, sang laki-laki mulai melacak dan menanyakan silsilah dari istrinya, ternyata benar perempuan yang menjadi kembang desa yang telah di suntingnya merupakan anaknya sendiri. Akhirnya tangisan kesedihanpun sontak merubah suasana rauangan dan ayah yang menjadi suaminya meminta maaf sambil bersujud pada anaknya ini dan segera mencerikannya. Kemudian Anaknya menikah dengan pemuda yang pernah menyukainya dengan setuluh hati dan bukan bagian dari keluarganya sendiri. Selanjut sang ayah menikah dengan adik dari istri pertamanya yang merupakan bibi dari anaknya tadi.

Apa pelajaran yang bisa anda dapatkan? semoga bermanfaat dan bisa membuat kita lebih bijak dalam memilih pasangan yang kita cintai untuk membina rumah tangga yang bahagia.

Tweet