Sebenarnya Bolehkan Kita Berpacaran ?

Sebenarnya masalah pacaran adalah masalah yang serius akhir akhir ini, di Indonesia kisah cinta dua anak manusia berbeda jenis ini merupakan suatu hal yang sudah lazim secara umum. Bahkan ada diantaranya yang hanya sebagai hiburan mengisi waktu luang, ada yang untuk penjajakan dalam menemukan calon pendamping hidup, ada pula yang kisah cintanya dilandasi oleh nafu semata.

Jika memang menukar cinta dan berkasih sayang tidak melampau batas-batas yang disyaratkan oleh agama, tentunya hal ini akan sah-sah saja apa lagi untuk menemukan orang yang cocok dalam mencari pendamping hidup yang dilandasi dengan cinta, moral dan kecocokan antara keduanya.

Bukankah kita tahu bahwa pacaran sangat dekat dengan zina? mungkin di bibir kita bisa berkata tidak dan mengelak dengan apapun dalih dan kata yang bisa kita ucapkan untuk berkata tidak. Tapi, di hati kecil anda pasti ada hal yang akan mengatakan iya tanpa anda bisa menolaknya. Kenapa demikian? karena sebenarnya perlu kita ketahui bahwa definisi zina bukan hanya terhadap hubungan suami istri yang terlarang. Tapi, zina bisa bersifat secara umum seperti :
  • Zina Mata yaitu melihat dengan syahwat
  • Zina Lidah yaitu mengucapkan dengan syahwat
  • Zina Hati yaitu menghrapkan dan menginginkan dengan penuh nafsu dan syahwat
  • Selanjutnya Farji (Kemaluan) yang membenarkan atau mendustakan kesemua jenis zina yang ada diatas.
Banyak orang yang mengatakan bahwa Cinta yang suci adalah cinta yang melindungi pasangannya dari hal-hal buruk yang akan menimpa. Jangankan untuk berbuat zina, untuk menyentuh tangan pun sudah di hindari dan kadang keduanya akan bersikap malu untuk saling memandang dan berusaha saling menjaga antara keduanya untuk tetap terjaga dalam kesucian cinta.

Menjaga Pandangan

Mungkin kesan pertama seseorang adalah pandangan, hal ini pula yang digunakan syetan untuk menjebak manusia tersesat dalam berbagai bentuk kemaksiatan terutama zina. Mungkin anda juga pernah mengalami pandangan yang tidak sengaja, sebenarnya pandangan ini adalah pandangan yang bisa dibilang anugrah bagi anda. Tapi untuk pandangan kedua dan seterusnya akan menjadi haram.

Alangkah lebih baiknya jika kita memalingkan pandangan dari kecantikan atau ketampanan seseorang, jika kita bisa melakukannya dengan ikhlas karena Allah, maka Allah akan memberikan ketenangan dan ketentraman jiwa sampai hari kiamat. Disamping itu, menjaga pandangan juga bisa menghindarkan diri dari fitnah.

Berdua-duaan antara laki-laki dan perempuan

Banyak kita melihat di era yang dikatakan modern ini antara laki-laki dan perempuan tidak malu-malu untuk berdua-duaan bahkan saling berpegang-pegangan tak ubahnya (maaf) hewan. Jika berduaan dengan bahramnya tentunya merupakan hal yang wajar dan sah-sah saja, tapi jika bukan hendaknya kita mencoba untuk  melebihkan orang dari hanya berdua menjadi ber ramai-ramai. Selain untuk menjaga diri dari berbagai fitnah yang bermunculan, sendirian berdua dengan lawan jenis merupakan larangan agama yang pada akhirnya bisa menjerumuskan ke pada zina. Bahkan ada perumpamaan yang menjelaskan
jika seandainya kepala seseorang ditusuk dengan jarum besi, itu lebih baik dari pada menyentuh wanita yang tidak halal baginya.
Berdua-duaan dengan lawan jenis akan memberikan jalan syaitan untuk menjadi yang ketiga, walaupun anda tidak memiliki maksud untuk menodai cinta diantara kalian berdua, syaitanlah yang akan mengatur semuanya.

Inilah sebabnya kenapa kita perlu untuk menghindari pacaran meskipun tiada niat sedikitpun kita untuk ke arah yang tidak di inginkan seperti zina. bahkan jika kita telah siap, Allah lebih menganjurkan kita untuk menikah dan menghilangkan segala kekhawatiran akan kekurangan harta dan lain sebagainya karena Allah yang telah menjanjikan segala kecukupan yang mungkin sebelumnya kita ragukan.

Tujuan Menghindari Pacaran

  1. Menjaga Kesucian Diri baik Laki-laki maupun Perempuan
  2. Menjauhkan Diri dari Zina
  3. Menghindari Fitnah terutama jika tidak sampai jenjang Pernikahan

Larangan Berpacaran

  1. Dilarang berduaan karena bukan mahram bahkan menyentuh tangan atau berjabat tangan sekalipun
  2. Larangan saling berpandangan yang pada akhirnya akan membangkitkan nafsu tanpa di sengaja, alangkah lebih baik untuk memalingkan pandangan terhadap kecantikan seorang wanita.
  3. Kecenderungan Muda Mudi berpacaran memadu kemesraan cinta yang akhirnya menimbulkan perbuatan yang tidak di inginkan meskipun keduanya berpakaian muslim muslimah sekalipun

 Wanita Atau Laki-laki yang salah ?

Wanita merupakan orang yang bisa menjadi paling mulia atau sebaliknya. Hal ini bisa dibuktikan ketika nabi Muhammad menyebut ibu sebagai orang pertama yang harus dihormati untuk kemudian ayah.  Dan anda juga pasti pernah mendengar pernyataan Ali bin Abi Thalib bahwa :
Jika seorang wanita menangis karena disakiti oleh pria, maka langkah pria tersebut dikutuk oleh malaikat.
Tentunya bagi wanita hal itu merupakan kata yang paling ampuh yang bisa menjadi perlindungan. Tapi hal tersebut bisa terjadi jika diantara kalian telah terjalin ikatan suci yaitu pernikahan. Tapi sebelum ada ikatan pernikahan, anda wanita tersebut bukanlah sebagai wanita yang dimaksud dalam kata Ali tersebut. Bahkan hubungan kalian bisa menjerumus pada hubungan yang dilarang oleh Agama.

Tapi, jangan berbangga hati ketika wanita di sebut sebagai orang yang mulia. Karena banyak di luar sana yang menyebabkan berbagai dosa adalah wanita seperti :

  1. Kisan Dosa Pertama Manusia adalah karena cinta nabi Adam kepada Hawa hingga akhirnya memakan buah terlarang
  2. Kisah Pembunuhan Pertama Umat Manusia adalah ketika anta Qabil dan Habil yang memperebutkan Iqlima

Semua itu adalah wanita, dan memang wanita adalah sebaik-baik perhiasan dunia. Dari sinilah  sebenarnya wanita sendiri dilarang untuk memancing-mancing laki-laki dengan cara menyembunyikan hal yang sebenarnya nampak. Contohnya adalah menggunakan perhiasan di kaki yang ketika di hentakkan akan menimbulkan suara yang pada akhirnya membuat lawan jenis tertarik karena hal tersebut. Padahal kita sendiri diperintahkan untuk menjaga kesucian cinta yang dalam hal ini adalah menahan pandangan, kemaluan dan menampakkan perhiasan kecuali pada orang-orang yang menjadi muhrimnya. Disamping itu, kita juga dianjurkan untuk mengulurkan kain hingga dada yang bahasa sekarang dikenal dengan sebutan Hijab / Jilbab.

Maraknya tren berjilbab yang awur-awuran hingga menampakkan Lekuk Tubuh yang biasa terkenal dengan JILBOB merupakan imbas dari kurangnya kesadaran akan berbusana yang baik dan sopan. Mereka cenderung ikut-ikutan untuk memakai jilbab karena ingin terlihat baik di depan orang yang dicintainya maupun hanya menikuti mode terbaru biar dianggap modis.

Muhrim dalam agama meliputi :

  1. Suami Istri
  2. Orang Tua dan Mertua
  3. Putra Putri (Kandung ataupun Tiri)
  4. Saudara Satu Keluarga
  5. Sesama Jenis
  6. Budak / Pembantu yang baik
  7. Anak-anak yang belum mengerti mengenai aurat
Walaupun yang diatas tergolong dalam muhrim, kita juga perlu menjaga batasan-batasan apa saja yang perlu kita jaga. Semoga kita bisa merenung untuk sebisa mungkin menjaga kehormatan diri kita, meskipun lingkungan sudah tidak bisa menjadi dasar untuk menerapkan hal-hal diatas. Nabi lebih menyukai dan menganjurkan kaumnya untuk menyegerakan menikah untuk memelihara mata / pandangan, kemaluan dan juga memperbanyak umat. Bahkan ada pula pernyataan seburuk-buruknya mayat adalah mayat dari orang yang tidak menikah.

Semoga kita tergolong dalam orang-orang yang bisa menjaga diri dan meninggal dalam keadaan telah menikah.. amin...

0 Response to "Sebenarnya Bolehkan Kita Berpacaran ?"

Posting Komentar